Asmi Ramadhan Blog
Minggu, 13 Juni 2010
Sekolah? Yg Mana ?????? (renungkan-LAH)
1. Sistem yang tidak menghargai proses
Belajar adalah proses dari tidak bisa menjadi bisa. Hasil akhir adalah buah dari kerja setiap proses yang dilalui. Sayangnya proses ini sama sekali tidak dihargai; siswa tidak pernah dinilai seberapa keras dia berusaha melalui proses. Melainkan hanya semata-mata ditentukan oleh ujian akhir. Oleh karenanya ada seorang teman yang kuliah di perguruan tinggi di Bandung, hanya masuk seminggu menjelang ujian saja. Apa katanya... percuma masuk tiap hari yang penting ujian bisa sudah nilai kita bagus dan pasti lulus.
2. Parrot Learning System yakni Sistem yang hanya mengajari anak untuk menghafal bukan belajar dalam arti sesunguhnya
Apa buktinya? coba ingat-ingat seberapa lama kita ingat materi ujian yang kita pelajari setelah di ujikan..? seminggu..? atau malah besoknya sudah lupa..? Apa beda belajar dengan menghafal; Produk dari sebuah pembelajaran kemampuan atau keahlian yang dikuasai terus menerus. Contoh yang paling sederhana adalah pada saat anak belajar sepeda. Mulai dari tidak bisa menjadi bisa, dan setelah bisa ia akan bisa terus sepanjang masa. Sementara produk dari menghafal adalah ingatan jangka pendek yang dalam waktu singkat akan cepat dilupakan. Perbedaan lain bahwa belajar membutuhkan waktu lebih panjang sementara menghafal bisa dilakukan hanya dalam 1 malam saja. Menghafal bukanlah sesuatu yang harus dipelajari, hafal adalah produk dari kebiasaan yang berulang-ulang dan tidak perlu menggunakan effort yang melelahkan otak. Sebut saja jalan kekantor dan pulang kerumah, karena setiap hari kita lakukan maka kita hafal betul lika-likunya hingga jam-jam macetnya tanpa perlu memeras otak seperti kebanyakan anak-anak yang harus menghafal untuk menghadapi ulangan mereka.
Padahal pada hakekatnya Manusia dianugrahi susunan otak yang paling tinggi derajadnya dibanding mahluk manapun didunia. Fungsi tertinggi dari otak manusia tersebut disebut sebagai cara berpikir tingkat tinggi atau HOT; yang direpresentasikan melalui kemampuan kreatif atau bebas mencipta serta berpikir analisis-logis; sementara fungsi menghafal hanyalah fungsi pelengkap. Keberhasilan seorang anak kelak bukan ditentukan oleh kemampuan hafalannya melainkan oleh kemampuan kreatif dan berpikir kritis analisis.
3. Sistem sekolah yang berfokus pada nilai
Nilai yang biasanya diwakili oleh angka-angka biasanya dianggap sebagai penentu hidup dan matinya seorang siswa. Begitu sakral dan gentingnya arti sebuah nilai pelajaran sehingga semua pihak mulai guru, orang tua dan anak akan merasa rasah dan stress jika melihat siswanya mendapat nilai rendah atau pada umumnya dibawah angka 6 (enam).
Setiap orang dikondisikan untuk berlomba-lomba mencapai nilai yang tinggi dengan cara apapun tak perduli apakah si siswa terlihat setangah sekarat untuk mencapainya. Nyatanya toh dalam kehidupan nyata, nilai pelajaran yang begitu dianggung-anggungkan oleh sekolah tersebut tidak berperan banyak dalam menentukan sukses hidup seseorang. Dan lucunya sebagian besar kita dapati anak yang dulu saat masih bersekolah memiliki nilai pas-pasan atau bahkan hancur, justru lebih banyak meraih sukses dikehidupan nyata.
Mari kita ingat-ingat kembali saat kita masih bersekolah dulu; betapa bangganya seseorang yang mendapat nilai tinggi dan betapa hinanya anak yang medapat nilai rendah; dan bahkan untuk mempertegas kehinaan ini, biasanya guru menggunakan tinta dengan warna yang lebih menyala dan mencolok mata.
Sementara jika kita kaji lagi; apakah sesungguhnya representasi dari sebuah nilai yang diagung-agungkan disekolah itu...?
Nilai sesungguhnya hanyalah representasi dari kemampuan siswa dalam “menghapal” pelajaran dan “subjektifitas” guru yang memberi nilai tersebut terhadap siswanya.
Meskipun kerapkali guru menyangkalnya, cobalah anda ingat-ingat; berapa lama anda belajar untuk mendapatkan nilai tersebut; apakah 3 bulan...? 1 bulan..? atau cukup hanya semalam saja..?
Kemudian coba ingat-ingat kembali, jika dulu saat bersekolah, ada diantara anda yang pernah bermasalah dengan salah seorang guru; apakah ini akan mempengaruhi nilai yang akan anda peroleh..?
Jadi wajar saja; meskipun kita banyak memiliki orang “pintar” dengan nilai yang sangat tinggi; negeri ini masih tetap saja tertinggal jauh dari negara-negara maju. Karena pintarnya hanya pintar menghafal dan menjawab soal-soal ujian.
4. Sistem pendidikan yang Seragam-sama
Siapapun sadar bahwa bila kita memiliki lebih dari 1 atau 2 orang anak; maka bisa dipastikan setiap anak akan berbeda-beda dalam berbagai hal. Andalah yang paling tahu perbedaan-perbedaanya.
Namun sayangnya anak yang berbeda tersebut bila masuk kedalam sekolah akan diperlakukan secara sama, diproses secara sama dan diuji secara sama.
Menurut hasil penelitian Ilmu Otak/Neoro Science jelas-jelas ditemukan bahwa satiap anak memiliki kelebihan dan sekaligus kelemahan dalam bidang yang berbeda-beda. Mulai dari Instingtif otak kiri dan kanan, Gaya Belajar dan Kecerdasan Beragam.
Sementara sistem pendidikan seolah-oleh menutup mata terhadap perbedaan yang jelas dan nyata tersebut yakni dengan mengyelenggaraan sistem pendidikan yang sama dan seragam. Oleh karena dalam setiap akhir pembelajaran akan selalu ada anak-anak yang tidak bisa/berhasil menyesuaikan dengan sistem pendidikan yang seragam tersebut.
5. Sekolah adalah Institusi Pendidikan yang tidak pernah mendidik (Knowing vs Being)
Sekilas judul ini tampaknya membingungkan; tapi sesungguhnya inilah yang terjadi pada lembaga pendidikan kita.
Apa beda mendidik dengan mengajar...?
Ya.. tepat!, mendidik adalah proses membangun moral/prilaku atau karakter anak sementara mengajar adalah mengajari anak dari tidak tahu menjadi tahu dan dari tidak bisa menjadi bisa.
Produk dari pengajaran adalah terbangunnya cara berpikir kritis dan kreatif yang berhubungan dengan intelektual sementara produk dari pendidikan adalah terbangunnya prilaku/akhlak yang baik.
Ya..! memang betul dalam kurikulum ada mata pelajaran Agama, Moral Panca Sila, Civic dan sebagainya namun dalam aplikasinya disekolah guru hanya memberikan sebatas hafalan saja; bukan aplikasi dilapangan. Demikian juga ujiannya dibuat berbasiskan hafalan; seperti hafalan butir-butir Panca Sila dsb. Tidak berdasarkan aplikasi siswa dilapangan seperti praktek di panti-panti jompo; terjun menjadi tenaga sosial, dengan sistem penilaian yang berbasiskan aplikasi dan penilaian masyarakat (user base evaluation).
Jadi wajar saja jika anak-anak kita tidak pernah memiliki nilai moral yang tertanam kuat di dalam dirinya; melainkan hanya nilai moral yang melintas semalam saja dikepalanya dalam rangka untuk dapat menjawab soal-soal ujian besok paginya.
6. Sistem Pendidikan berbasiskan kelas dan teori
Bayangkan betapa menakutkannya sistem sekolah yang ada saat ini; setiap siswanya yang kelak akan hidup di dunia yang beragam diluar sana, namun selama bertahun-tahun hanya mengenal suatu ruangan dengan meja dan bangku yang berderet-deret. Ruang yang sakral ini diberi nama dengan “Kelas”. Mereka tidak pernah diajak untuk menjelajahi berbagai kehidupan nyata diruang kelas, sementara kehidupan mereka kelak menuntut mereka bisa berkiprah diluar ruang kelas. Sungguh kasihan nasib anak-anak kita.
Siswa yang kelak akan berhadapan dengan realitas hidup dan tantangan yang multi dimensi ini pun sayangnya hanya diajarkan untuk mengetahui sebatas buku dan teori. Bahkan sebagian besar teori yang diajarkan adalah teori masa lalu yang sebagian besar telah usang karena begitu cepatnya perubahan zaman. Sehingga sering kali mereka mempelajari sesuatu yang sudah kadaluarsa dan ditinggalkan oleh dunia.
Jadi wajar saja jika anda mendapati para lulusan terbaik dari perguruan tinggi terbaik sekalipun masih membutuhkan waktu untuk belajar lagi untuk bekerja atau bahkan perlu pelatihan berbulan-bulan agar bisa menggunakan alat-alat yang belum pernah dikenalnya.
Sungguh pendidikan dengan realitas hidup ibarat sebuah pepatah “jauh panggang dari api”.
Perhatikan Fakta berikut dari riset yang dilakukan oleh Dale Carnigie Insitute ....
SISTEM -------------------------REALITAS
PEMBELAJARAN--------------KEHIDUPAN
> 90% di ruang kelas-----30% - 50% diruangan mirip kelas
> 90% teori--------------------Berapa persen teori..?
7. Sekolah yang menghakimi anak dengan sistem rangking
Aneh sekali sistem pendidikan di negeri ini; setiap orang tua mengirim anaknya kesekolah pasti dengan satu tujuan dan harapan, yakni agar anaknya berhasil. Tapi sayangnya harapan orang tua banyak yang justru kandas disekolah. Mengapa...? karena ternyata fungsi sekolah yang ada hanyalah untuk menghasilkan dua kelompok anak yakni yang Berhasil dan yang Gagal. Bukan menjadikan setiap anak berhasil.
Ternyata faktanya dari tahun-ketahun rata-rata jumlah yang gagal jauh lebih banyak dari jumlah yang berhasil...? Tapi anehnya orang tua masih saja berbondong-bondong mengirim anaknya kesekolah meskipun hanya untuk sekedar mendapatkan pembenaran bahwa anaknya masuk kelompok yang berhasil atau yang gagal. Berapa banyak juara dalam setiap kelas...?
Tak bisakah sekolah itu menjadikan semua anak menjadi sukses..? Tak mampukah sekolah menjadikan setiap muridnya menjadi anak yang berhasil..? Masih maukah para orang tua mengirim anaknya ke sekolah semacam ini..?
8. Sistem Pendidikan yang tidak memiliki tujuan jelas
Saya sering mengajukan pertanyaan yang sederhana pada para siswa sekolah, untuk apa kalian bersekolah..? jawaban mereka biasanya hampir sama seperti biar jadi anak pintar, biar jadi orang berhasil dan sejenisnya. Tapi maksud saya adalah apa persisnya tujuan akhir bersekolah bagi kehidupanmu kelak. Apakah hanya untuk lulus saja kemudian kebingungan mencari kerja dan akhirnya menjadi pengangguran baru atau persisnya bagaimana?
Mulailah para siswa kebingungan dengan pertanyaan semacam ini. Yah wajar mereka kebingungan karena memang mereka tidak pernah diajak untuk memikirkan hal ini, atau mungkin para guru dan pembuat kebijakan pendidikan juga tidak terpikir tentang hal ini.
Bayangkan sejak kita bersekolah Dasar sampai Perguruan Tinggi begitu banyak mata pelajaran yang harus kita perlajari dan kuasai namun ternyata hanya sedikit sekali yang kita gunakan dalam kehidupan nyata. Padahal kita perlu usaha keras dan biaya yang tidak sedikit untuk mempelajarinya. Lalu untuk apa semua yang ada dikurikulum itu kita pelajari kalo ternyata kelak kita tidak menggunakannya. Ambil saja contoh sejak SMP kita diajarkan matematika Sinus, Cosinus dan Tangen, tapi nyatanya dalam hidup kita hanya gunakan Tambah, Kali, Kurang dan Bagi saja. Mengapa ini tidak diajarkan saja pada jenjang perguruan tinggi jurusan matematika, yang jelas-jelas mereka akan gunakan bagi profesinya kelak. Itupun kalau digunakan..?
Tapi sayangnya jika kita ajukan pertanyaan ini pada para guru, merekapun kebingungan untuk menjawabnya dan bahkan jikapun ini kita tanyakan pada perwakilan Diknas setempat mereka juga sama tidak tahunya.
Sementara begitu banyak pelajaran yang diperlukan oleh siswa untuk meraih sukses dalam kehidupannya kelak justru tidak diajarkan disekolah. Sebut saja mata pelajaran kewirausahaan, etos kerja, cara berpikir kritis dan kreatif, pengendalian emosi, mengenal potensi diri, berpikir positif dsb.
Jadi wajar saja jika para lulusan SMA dari masa-kemasa terus merasa kebingungan untuk menentukan tujuan atau jurusan sekolahlanjutan bagi dirinya.
9. Sistem ujian berbasiskan tulisan
Bayangkan dalam kehidupan nyata, sebagian besar anak-anak kita kelak harus berkarya dengan berbagai cara dan alat untuk bisa sukses dalam kehidupan.
Sementara selama lebih dari 18 tahun mereka bersekolah, mereka hanya dididik untuk tulis menulis, seluruh pelajaran hingga ujian disusun berdasarkan tulisan. Ini jelas sebuah sistem yang tidak masuk akal.
Sistem inilah yang telah membuat anak-anak lulusan sekolah canggung menghadapi kehidupan nyata yang ternyata tidak hanya sebatas tulis menulis saja, melainkan kombinasi dari banyak hal mulai dari berpikir, bergerak, tampil didepan umum, memotivasi menyusun strategi dan sebagainya. Sementara tulis menulis hanyalah salah satu bidang/profesi dari berjuta-juta profesi yang ada didunia ini. Namun sayangnya anak-anak kita hanya mengetahui tulis-menulislah dari kegiatan bersekolahnya selama bertahun-tahun, dan tidak pernah diajari untuk mengetahui lebih banyak kegiatan baik dari mencoba langsung ataupun kunjungan, kecuali 1 kali dalam sekian tahun yakni Jalan-jalan Belajar atau yang lebih dikenal dengan “Study Tour” yang nyatanya lebih banyak rekreasinya dari pada belajarnya.
SISTEM SEKOLAH------versus -------REALITAS KEHIDUPAN
> 90%UJIAN TULISAN sementara realitas kehidupan 80% PRAKTEK DENGAN BERBAGAI METODE DAN ALAT
KEMAMPUAN AKHIR MAMPU MENJAWAB SOAL TERTULIS SAJA sementara realitas kehidupan menuntut KEMAMPUAN DAN KEAHLIAN KHUSUS DENGAN BERBAGAI METODE DAN ALAT bukan dengan tulisan saja.
10. Pandangan yang rendah terhadap mata pelajaran NON EKSAKTA
Selama sekian puluh tahun telah pengkotak-kotakan ilmu pengetahuan dan seni, seolah-olah satu ilmu lebih penting dari lainnya serta sains lebih penting dari pada seni. Hal ini sangat bertentangan dengan pernyataan Leonardo Da Vinci sang jenius sepanjang zaman yang mengatakan bahwa Seni dan Sains adalah keahlian dan kemampuan manusia yang setara dan bahkan beliau menyatakan bahwa untuk bisa memahami Sains manusia perlu lebih dahulu memahami Seni.
Akibat proses pengkotak-kotakan yang dilakukan oleh sistem pendidikan dalam bingkai kurikuler dan ekstra kulikuler akibatnya kita ikut-ikutan melakukan pengkotak-kotakan yang sama. Padahal nyatanya dalam kehidupan orang yang ahli sains kehidupannya tidak jauh lebih baik dengan para maestro dibidang seni seperti Deni Malik, Guruh Sukarno Putera, Basuki Abdullah, Krisdayanti dsb.
FAKTA..!
BERAPA BANYAK TOKOH SUKSES YANG ANDA KENAL
PADA BIDANG NON EKSAKTA…?
PENYANYI…?
KOREOGRAFER..?
FOTO GRAFER..?
SUTRADARA..?
NOVELIS..?
PRESENTER..?
OLAHRAGAWAN..?
PELUKIS..?
PERANCANG BUSANA..?
AGAMAWAN..?
BUDAYAWAN...?
JURU MASAK...?
11. Fenomena sekolah Unggulan
Saya bingung mengapa ada yang disebut sebagai sekolah unggulan/favorit, bukankah setiap sekolah harusnya menjadi tempat favorit bagi siswanya untuk belajar..? dan mampu mencetak setiap anak menjadi anak unggulan..?
Saya juga menjadi bertambah bingung, sesungguhnya apa hebatnya satu sekolah bisa menjadi favorit/unggulan..? Lah wong sekolahnya sendiri saja sudah menseleksi calon siswanya dan hanya mau menerima siswa-siswa dengan kategori unggul.
Tentu saja memang sudah sepantasnya, jika satu mesin yang bahannya memang sudah unggul hasilnya juga harus unggul. Jadi kalau begitu sesungguhnya sekolah favorit/unggulan itu ya biasa-biasa saja tidak ada yang hebat. Mungkin sebuah sekolah favorit/unggulan baru dapat dibilang hebat jika dia berhasil mencetak anak-anak dari yang biasa-biasa saja menjadi anak-anak yang berprestasi dan unggul.
Seperti kata pepatah mesin cetak yang hebat adalah bila ia bisa mengubah loyang menjadi emas. tapi hanya mampu mengubah emas menjadi emas juga ya semua tukan emas di pasar juga mampu melakukannya.
ARTIKEL INI DIMUAT BUKAN UNTUK DI PERDEBATKAN, MELAINKAN UNTUK BAHAN RENUNGAN, BIARKAN HATI NURANI DAN PENGALAMAN KITA YANG BERBICARA. SEMOGA KITA BISA SEGERA MENGIKUTI JEJAK NEGARA-NEGARA MAJU UNTUK MEMBUAT PERUBAHAN YANG FUNDAMENTAL BAGI PENDIDIKAN ANAK-ANAK KITA KEDEPAN DAN TIDAK HANYA SEKEDAR MENGUBAH SMA MENJADI SMU DAN KINI KEMBALI DI UBAH MENJADI SMA KEMBALI, ATAU TES PERINTIS, YANG DIUBAH MENJADI SIPENMARU, KEMUDIAN UMPTN, KEMUDIAN MENJADI SPMB DAN ENTAH APA LAGI..?
Catatan: Artikel ini telah di bahas oleh Ayah Edy LIVE di SMART FM pada Selasa Malam 4 Mei 2010 sebagai bagian dari peringatan Hari Pendidikan Nasional. Bagi para guru dan orang tua yang belum sempat mendengarkannya pastikan untuk mendengarkan Rekamannya yang akan di tayang ulang pada Sabtu Pagi pukul 10.00-12.00 WIB.
Sabtu, 27 Maret 2010
Suplemen Entrepreneur (R)
Suplemen entrepreneur (R)
by asmi ramadhan-
Entrepreneur beraliran kelirimologi untuk menciptakan pikiran bebas & tindakan kreatif yg bermanfaat semoga amin……….jg Penjual suplemen otak kanan------motivator yang belum laku-----------Kepala rumah tangga yang asik(kata istri saya)-------------penjual mimpi------------provokator nasib----------------pembelajar sejati--------------------dll nex kontinyu
Penemuan baru lebai adalah tindakan yang mengandung kreatifitas dan konon katanya ada pengusaha yang merajai property di Indonesia ini mempunyai tindakan lebay. Disaat orang menertawainya disaat itu juga ia menanam buah manis untuk anak cucunya bahkan ribuan karyawannya dan milyaran defisa masuk ke indonesia dam milyaran pajak berputar dan
terliyunan perputaran uang terjadi tiap tahunnya …..??j
Awassssssss !!!!!
Kamu akan mungkin atau pasti banyak menemukan tulisan kata yang salah penempatan huruf besar mungkin tdk sesuai EYD ?bukan!! tapi keliru mengetinya tapi maksudnya tulisannya benar tp belum sempat dibenarkan. Dan juga kamu bnyak mungkin atau pasti menemukan kata yang diulang atau kalimat yang aneh maksudnya atau mungkin kamu sama sekali tidak mengerti seperti sya saat mengetiknya juga tidak mengerti tapi awas jangan ditiru tetapi di artikan menurut versimu agar kamu kreatif …kacau kah tulisan saya tidak juga yaaa kamu yg nilai lah heheh
Hai teman2 ap kbrmu dan apa kabar tetangga mu 2 3 4 rumah dari rumahmu…..dan juga bagm kabar pak RT dan Pak RW heihei kamu harus tahu kamu itu warga lingkungan aku juga …..saatnya kita peka terhadap tetangga kita jg pa rt rw kalau pak lurah tidak usah dipikirin banget nanti kamu pusing heheh,,?
Ketika ak mengetik tulisan ini pikiranku sejenak bingung tak tahu harus menyampaikan apa hehe
Namun sejenak pula pikiranku ingin menyampaikan sesuatu yang mungkin tak bermanfaat bila hanya dilihat saja lebih baik baca dan renungkan yaaa semoga saja kita jadi berpikir dan bertindak demi hidup kita….
Hidup apa ya konon katanya hidup ini berjalan karena aliran darah kita juga berlalulintas ria betulkah ?
Tak usah dibahas nanti terlalu biologisasi hehe jadi ingat seperti di sekolah pikiran kita, tindakan kita dituntun untuk serba teratur atau bahasa populernya kta mbah2 pengusaha itu kita dibiasakan mengoprasionalkan otak kiri…apa otak kiri ? secara penuh menurut saya pribadi adalah otak kiri yaitu pikiran yang membuat tindakan sangat teratur dimana apabila dipakai berlebihan dapat akan sangat menyumbat kreatifitas yang akan lebih bermanfaat jika sumbatan itu diseimbangkan oleh tiupan topan yang kencang bernama otak kanan atau otak bebas yang sangat kreatif tapi gunakanlah untuk hal baik dan bermanfaat dan dalam batasan yang wajar sesuai syariah agama masing masing jadi ingat aa gym ….
Ada cerita
Ada dua orang yang pintar dan bodoh, sipintar mengajak sibodoh ke daerah kerajaan baru walaupun kerajaan itu baru berumur 7 tahun namun katanya disana sangat bagus pemerintahannya dan tingkat kesejahtraan. Baru datang mereka disambut prajurit perbatasan dengan ramah dan santun. Saat mereka berdua masuk kaget karena sedang ada sayembara yg diselenggarakan oleh sang raja di kerajaan baru itu. Singkat cerita mereka juga mengikuti syayembara tersebut dimana sang raja mencari pemuda untuk dijadikan istri dari putrid raja, siapa yang mampu menjadi pengusaha yang paling laris itu pemenangnya tapi syaratnya sama yaitu berjualan makanan yang sama gerobak yang sama harga yang sama pelayanan yang sama serta rasa yang sama. Wau bisakah ?
Akhirnya cerita bisa ditebat sipintar dan sibodohpun lolos seleksi mengikuti sayembara tersebut dan akhirnya (biar gak lama2 ceritanya) yag menang adalah sibodoh ?
Mengapa?
Padalah sipintar juga memakai rasa masakann gerobak pelayanan yg sama tapi mengapa ksibodoh yang menang eh selidik2 karena si bodoh memakai mangkuk mie yg lebih kecil . Itu mengesankan lebih menggairahkan kesan kenyang dan puas disbanding si pintar yg memakai mangkuk lebih besar jadi mie terlihat sedikit padfahal ukuran mie mereka sama.
Apa hikmah dibalik cerita itu ya kita biasanya sudah banyak tahu tetapi belum melakukan. hal sedikit saja yg membedakan kita disbanding orang menjadikan kita bisa lebih unggul dalam hidup. Tapi apakah tujuan kita mencari keunggulan semata2 itu tidak namun dibalik keunggulan terdapat asas manfaat yang lebih sehingga berguna buat kita dan lingkungan kita…..
Asas manfaat dapat membawa kesejahtraan. Kata rasul sebaik2nya manusia adalah manusia yg paling bermanfaat. STopppp
Alur nasib ??percaya nasibkah kamu??
Sebebtar lagi ak akan meramal ….heheh
Kamu akan miskin………..
Hidup menderita………….
Dicemooh orang………………
Ngerikah???????????????????????????????????????
Stop….stop….
Itu tidak akan terjadi . saya jamin…. Bila kamu mau me revolusi hidup kamu!!!!
Ya ak akan mengajakmu berevolusi bukan lagi revormasi
Tidak peduli sekarang kondisi hidup kita bagaimanapun namun apabila kita mau pasti bisa
Selagi kita manusia belum berubah jadi siluman seperti filem sunggokong saat ak masih kecil dulu...
REVOLUSI-EVALUASI PIKIRANMU !!
Orang berpikir akan menghasilkan namanya tindakan
Tindakan yang berulang ulang menjadikan suatu kebiasaan
Kebiasan yang sering dilakukan menimbulkan karakter/sifat
Karakter itu dapat menciptakan nasib mu aku kita … ini ilmiah telah dibahas di seminar-seminar kamu harus percaya ini serius.
Jadi………………………apa yg harus dirubah ???? yak ok nanya ya PIKIRAN LAH…..rubahlah pikiran kita.
Bgm cara mudah merubah pikiran kita ya harus pakai pelumas
Apa pelumasnya ….pelumasnya nama nya RENDAH HATI…..
Bila kita rentah hati menganggap hidup ini belajar dan menelaahnya maka pikiran kita dapat dibuka sehingga pikiran kita dapat dengan mudah mendapatkan pola piker yang lebih jernih….
Knp banyak orang yang sudah serba belajar serba hebat tapi tidak berubah2 jg ? ayo kenapa
50 motivator mengatakan karena mereka tidak merubah lingkungan nya….rubahlah lingkunganmu untuk merubah nasibmu….bergaullah dg orang2 yang dapat dg cepat menghantarkan tujuanmu cita2mu…tetapi jng jg melupakan lingkungan lamamu …..yaaa sewajarnya lahtau kan …kamu harus masuk ke lingkungan orang2 komunitas yang baik.
Setelah itu teruslah beraksi dan berproses supaya kamu dapat memudahkan cita2 mu
Pertanyaannya Apa cita2 mu?
Ap tujuanmu?
Tentukanlah dulu saya tidak bisa membantu banyak karena tujuan kita mungkin beda
Sedikit gambaran tujuan saya
Azmi ramadhan bertujuan sebagai pengusaha dan penyemangat yg hidup makmur tentram sejahrata disayang dan menyayangi keluagra sambil bekerja berusaha untuk menghasilkan manfaat buat diri sendiri keluarga lingkungan dan agama. Hidup sehat bersemangat seperti nabi Muhammad. Hal yang tidak menyamankan adalah belajar dan tantangan agar bisa menghasilkan manfaat lebih baik. Dan lain2 heheh kl kamu ? susun sendiri kl ak yg susunin tarifnya ckp 20jt, ad yg mau?hub di 0838 829 7547
Siapkah action ?
Apa rencanamu ku kita ?? selamat berprosesnya suplemen enterprener mu …………